Iklan

EkonomiInfo BisnisInspirasiKabar SumbawaLintas NTBPertanianPetani PorangTanaman Porang

Tuai Hasil Panen, Sumbawa Kirim Puluhan Ton Porang Untuk Diekspor

Dompu Siar
, Tuesday, June 08, 2021 WAT
Last Updated 2021-06-09T03:32:19Z
Ilustrasi, Tuai Hasil Panen,
Sumbawa Kirim Puluhan Ton Porang
Untuk Diekspor


Sumbawa, Dompu Siar - Geliat Kabupaten Sumbawa di sektor pertanian, khususnya Budidaya Pengembangan Tanaman Porang kini menuai hasil panen.

Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 22 Ton Umbi Porang siap olah, siap dikirim menuju Surabaya, Jawa Timur, Selasa siang (8/6/2021), yang rencananya akan diekspor menuju beberapa negara Asia antara lain, Tiongkok.

Keberhasilan pengembangan budidaya tanaman Umbi Porang ini mendapat apresiasi dari Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah saat melepas pengiriman komoditi baru di Kabupaten berjuluk Sabalong Samalewa tersebut.

Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa H. Mo' itu menyebutkan, jika mampu dikelola dengan baik, umbi porang akan menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Kabupaten Sumbawa selain jagung dan sarang burung walet.

Kegiatan pengiriman yang juga diikuti oleh anggota komisi IV DPR RI, H. Johan Rosihan, S.T., itu disponsori oleh CV. Karya Bersama Mandiri dengan 127 kelompok tani binaan yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Sumbawa, seperti Kecamatan Batulanteh, Orong Telu, Ropang, dan Lenangguar.

Informasi yang dihimpun media ini, menyebutkan Bahwa pengiriman komoditas  bernama latin Amorphophallus muelleri ini merupakan yang pertama kalinya di Kabupaten Sumbawa.

Terlebih menurut H. Mo', beberapa wilayah yang berada di dataran tinggi di Kabupaten Sumbawa sangat ideal dan potensial untuk dijadikan lokasi budidaya porang.

Namun, lanjutnya, di tengah geliat sektor pertanian tersebut, H. Mo’ tak menampik masih adanya beberapa kendala dalam proses ekspor komoditas pertanian dari Kabupaten Sumbawa.

"Di antaranya belum memadainya fasilitas pendukung di pelabuhan," ungkapnya. 

Dikatakannya, kendala fasilitas dapat menyebabkan ekspor komoditas pertanian Sumbawa menuju negara importir harus melalui daerah-daerah perantara sebelumnya. 

"Selain memperpanjang waktu pengiriman, hal tersebut juga berpotensi membuat nama Sumbawa sebagai salah satu daerah lumbung komoditas ekspor di Indonesia tidak dikenal di mata dunia," ujarnya.

Sekalian, sambungnya di hadapan anggota komisi IV DPR RI, H. Johan Rosihan, H. Mo’ mengungkap perlunya Sumbawa membenahi fasilitas pendukung dan memiliki pabrik pengolahan porang sendiri.

"Sehingga porang hasil budidaya petani dapat langsung diolah di Sumbawa untuk kemudian di ekspor ke negara-negara tujuan," pungkasnya. (Ma/Bidik Kamera News)

SepekanMore