Iklan

Kabar Dompu TerkiniManggelewaPeristiwaPuting Beliung

Ternyata ini Fenomena yang Pengaruhi Cuaca Ekstrem hingga Ratusan Rumah di Dompu Rusak

Dompu Siar
, Tuesday, January 03, 2023 WAT
Last Updated 2023-01-03T15:05:20Z

 

Salah satu rumah warga yang terdampak angin puting beliung di Desa Soro, Kecamatan Kempo
(Foto: Ist)


Dompu Siar - Sejak Desember 2022 lalu, ratusan rumah serta fasilitas umum di beberapa wilayah di Kabupaten Dompu dilaporkan mengalami rusak berat diterjang angin bahkan disertai hujan lebat.


Pada 31 Desember 2022 kemarin, ratusan rumah dan 4 bangunan sekolah tersebar di Kecamatan Woja, Manggelewa, dan Kilo porak-poranda akibat hantaman angin berlangsung pada waktu dini hari.


Hingga Senin kemarin, (2/1/2023) sekira pukul 04.00 pagi dini hari dan pada pukul 16.30 Wita angin kencang yang disertai hujan kembali menyapu puluhan rumah di Kecamatan Woja dan Kempo.


Data Tim Kontigensi Bencana dari Polres Dompu, dalam hal ini Polsek di masing-masing Kecamatan merilis jumlah rumah rusak antara lain yang berlokasi di sekitar garis pantai.


Di Kecamatan Woja, tercatat 18 Rumah terdiri dari 14 rumah di Desa Riwo dan 4 rumah di Desa Mumbu. Sedangkan di Kecamatan Kempo, jumlah rumah terdampak sebanyak 8 rumah di antaranya mengalami rusak berat.


Terkait potensi bencana Kapolres Dompu, AKBP Iwan Hidayat, S.I.K., menghimbau pada warga agar lebih meningkatkan kewaspadaan mengingat BMKG merilis bahwa cuaca ekstrem masih akan berlanjut dalam sepekan ke depan.


"Pada petugas kontigensi terutama aparat kepolisian diminta untuk tetap siaga mengantisipasi kemungkinan terburuk yang timbul selama bencana maupun yang dihadapi ke depan, terutama koordinasi dengan pihak-pihak terkait," tandas Kapolres.


Terkait Cuaca Ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia khususnya di Kabupaten Dompu, rupanya dipengaruhi oleh beberapa fenomena perubahan dan dinamika atmosfer.


"Penyebab potensi cuaca ekstrem ini dipicu oleh aktifnya sejumlah fenomena dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia," kata Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan, Rabu (28/12/2022) dilansir dari kompas.com.


1. Fenomena Cold Surge


Guswanto menjelaskan bahwa terdapat peningkatan fenomena 'cold surge' atau seruakan dingin disertai potensi arus lintas ekuatorial menyebabkan aliran massa di udara dingin dari Asia memasuki wilayah Indonesia.


"Kondisi cuaca di Indonesia yang disebabkan oleh peningkatan fenomena cold surge ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan, terutama di wilayah Indonesia bagian barat, selatan dan tengah," ungkapnya.


Di Kabupaten Dompu dan Bima, Kondisi Cuaca Umum saat ini berawan-hujan ringan. Terbukti pada siang hingga sore hari, terjadi hujan ringan-lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. 


Dikutip dari laman Stasiun Meteorologi Bima, Suhu udara berkisar antara 23 - 33 °C , dengan kelembaban udara berkisar antara 60 - 95 %. Pada malam hingga dini hari adalah berawan-hujan ringan.


2. Fenomena Pembentukan Pusat Tekanan Rendah


Adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dipantau dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan lebat dengan intensitas tinggi.


"Akibatnya terjadi peningkatan kecepatan angin permukaan dan meningkatnya potensi gelombang tinggi di perairan sekitarnya," lanjut Guswanto.


3. Fenomena Madden Julian Oscillation


Fenomena lainnya dinamakan Madden Julian Oscillation (MJO) ini juga terpantau aktif bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.


 "Kepada masyarakat, kami imbau untuk tidak panik tetapi tetap waspada, dan terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG. Pangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang," terang Guswanto dalam press releasenya di Jakarta.


Juga dikemukakan, bahwa kondisi semacam ini dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia, terutama di wilayah tengah dan timur.


Berikut Informasi Prakiraan Cuaca Tiga Harian, Wilayah Bima Dan Dompu Tanggal 03 - 05 Januari 2023 termasuk Kondisi Cuaca 24 Jam Terakhir.


Berdasarkan pantauan Citra Radar dan Satelit cuaca, kondisi cuaca wilayah Bima dan Dompu di pagi hingga siang hari adalah berawan-hujan ringan. Pada siang hingga sore hari adalah berawan hingga hujan ringan. Pada malam hingga dini hari adalah berawan.


Berdasarkan data pengamatan sinoptik suhu udara di wilayah Bima dan Dompu berkisar 26 - 31°C. Kelembapan udara berkisar 74% - 91%. Angin dominan dari arah Barat -Timur Laut, kecepatan rata - rata berkisar 05 - 20 km/jam dan kecepatan maksimum mencapai 30 km/jam.


Angin umumnya bertiup dari arah - dengan kecepatan berkisar antara 10 - 30 Km/Jam.


Tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bima berkisar antara 2.5 - 4 meter, di Perairan Selatan Bima berkisar antara 2.5 - 4 meter, di Pelabuhan Bima berkisar antara 1.25 - 2.5 meter dan di Samudera Hindia Selatan NTB berkisar antara 4 - 6 meter


Kondisi Dinamika Atmosfer


Indeks ENSO di NINO3.4 : -0.61 (normal ±0.5) -> signifikan terhadap peningkatan hujan di wil. Indonesia.


Anomali suhu muka laut di wilayah Perairan Bima dan Dompu menunjukkan anomali positif (lebih hangat).


Kelembaban udara hingga lapisan 500 mb cukup tinggi yaitu 70-90%, hal ini dapat mendukung pertumbuhan awan hujan diwilayah Bima dan Dompu.


Prediksi 3 Hari Kedepan


Berdasarkan analisis pemodelan cuaca, secara umum prospek cuaca wilayah Bima dan Dompu 3 hari ke depan adalah sebagai berikut: pada pagi hingga siang hari diprakirakan berawan-hujan ringan, siang hingga sore diprakirakan hujan ringan-lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Pada malam hingga dini hari di prakirakan berawan hingga hujan ringan. Angin bergerak dari arah Barat-Timur Laut dengan kecepatan rata - rata berkisar antara 10 - 30 km/jam.


Tinggi gelombang laut di perairan sekitar wilayah Bima dan Dompu adalah sebagai berikut: Perairan Utara Bima berkisar 2.5 -4.0 m; Pelabuhan Bima berkisar 1.25 - 2.5 m; Perairan Selatan Bima berkisar 2.5 - 4.0 m; Samudera Hindia Selatan NTB berkisar 4.0 - 6.0 m. (Ma)

SepekanMore