Iklan

Aksi ProtestBimaBlokir JalanErupsi Gunung SemeruMedia SosialPenembakanUnjuk RasaViral

Jelang Tutup Tahun 2021 Dua Peristiwa Ini Hebohkan Jagad Maya Bima Dompu

Dompu Siar
, Saturday, December 04, 2021 WAT
Last Updated 2021-12-05T06:13:15Z
Ilustrasi Google


Bima NTB, - Reza Ardiansyah alias Wahyu (21), seorang buruh pasir yang menjadi korban peluru 'nyasar' hingga Erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur praktis membanjiri beranda pengguna social media khususnya di Bima Dompu, jelang Akhir Tahun 2021.


Insiden penembakan itu terjadi saat aksi blokir jalan oleh ratusan warga Desa Bolo, menuntut atas kelangkaan pupuk urea bersubsidi yang beredar terutama di Wilayah Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (4/12/2021).


1. Reza Dikenai Tembakan Peluru Nyasar Saat Ia Tengah Merawat Kuda


Korban yang Terkena Tembakan Peluru Nyasar



Informasi yang dihimpun awak media ini, mendapati bahwa Reza merupakan anak yatim yang saat ini tinggal bersama ibu semata wayang.


"Dia menjaga kuda agar tidak lari keluar di kandang, begitu korban mendengarkan suara tembakan polisi langsung keluar rumah menuju kandang kuda. Kok dia ditembak apa salahnya," jelas Ahmad, yang merupakan Paman korban dilansir dari berbagai sumber.


Lanjutnya, korban lari keluar rumah bukan ikut bergabung dengan masyarakat tani yang bentrok. Namun korban keluar rumah hanya ingin mengamankan kuda di kandangnya.




Buntut aksi penembakan anak yatim ini praktis mengundang keprihatinan berbagai pihak. Sorotan keras muncul dari kalangan aktivis dan LSM, mengingat insiden penembakan ini diduga murni pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).


Rizki selaku aktivis desa Bolo mengutuk keras terhadap sikap arogansi yang dilakukan oleh oknum polisi yang menembak anak yatim tersebut. Bahkan dirinya meminta Kapolda NTB agar segera memproses Kapolres Bima kerena diduga tidak mampu mengamankan anggotanya.


Di waktu yang sama, jagad maya juga di hebohkan dengan pemberitaan mengenai erupsi gunung Semeru, Jawa Timur, Kamis (4/12/2021) sekira pukul 15.30 WIB. 


1. Gunung Semeru Erupsi, 13 Orang Meninggal Dunia, Puluhan Korban Luka Bakar, Ratusan Warga Diungsikan


Peristiwa Erupsi Gunung Semeru



Dikutip dari bbc.com erupsi Gunung Semeru juga mengakibatkan jembatan penghubung antar kampung 'runtuh', warga di sejumlah desa akhirnya 'terisolir'.


Total 13 orang dilaporkan meninggal dan setidaknya 41 orang terkena luka bakar menyusul erupsi Gunung Semeru, Sabtu (04/12).


Berdasarkan informasi pagi ini, Minggu (05/12), menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dua korban meninggal telah teridentifikasi, berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.


Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, mengatakan, 11 korban lainnya masih dalam proses identifikasi oleh BPBD Lumajang.


"Selain itu, sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara. Sementara itu, warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas puskesmas," kata Muhari dalam keterangan pers, Minggu (05/12).


Sementara itu, Minggu (05/12) tiga unit pencarian dan penyelamatan (SRU) tengah mencari seorang warga yang dilaporkan hilang bernama Poniyem (50 tahun).


Tiga unit pencarian dan penyelamatan (SRU) tengah mencari seorang warga yang dilaporkan hilang bernama Poniyem (50 tahun) akibat erupsi Gunung Semeru.


"SRU 1 melaksanakan pencarian di desa Kajar Kuning dan desa Surah Kobokan. SRU 2 dan SRU 3 melaksanakan pencarian di area Kebondeli. Lalu satu SRU disiagakan di Posko Induk yang nantinya dapat dikerahkan sewaktu-waktu jika diperlukan," kata Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna.


Erupsi Gunung Semeru berdampak di delapan kecamatan yang menyebabkan 902 orang mengungsi.


Pantauan awak media ini, yang mana dua Peristiwa Jelang Penutupan Tahun ini, beranda akun sosial media, baik di YouTube, Facebook, Jejaring WAG, Twitter, penuh dengan postingan dua hal itu.


3. Ada Pelajaran, Teguran, Peringatan serta Hikmah


Terkait 2 (dua) peristiwa yang menghebohkan jagad maya tersebut, salah seorang pengguna aktif sosial media, Nurdin (38), mengungkapkan bahwa ini merupakan suatu pelajaran dan hikmah di balik itu.



Jelang pergantian Tahun ini, kata pria yang akrab disapa Bang Poris ini, mengingatkan agar sebaiknya kita tidak perlu melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat seperti berhura-hura.


"Alangkah baiknya kita manfaatkan akhir tahun ini untuk introspeksi diri serta melakukan hal-hal positif, yang bermanfaat baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain," ujar Nurdin.


Lanjutnya, berangkat dari dua peristiwa yang akhir-akhir ini dapat dijadikan pelajaran bahwa ini bisa jadi teguran dari Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT.


"Agar kita sadar dan lebih mawas diri," jelas pria yang juga pimpinan redaksi Media Online berita11.com ini.



Nurdin alias Poris


Pria yang saat ini tengah merampungkan studi ilmu hukum di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum di STIH Muhammadiyah Bima, juga mengingatkan agar mengutamakan keselamatan terutama keluarga sanak saudara kita.


"Lebih-lebih menjaga serta meningkatkan iman dan amal ibadah kita," imbuhnya. (Red)

SepekanMore