Iklan

Kiriman PembacaOpiniSosialita

Sekularisme Mendominasi, Akhlak Moral Buram. Budaya, itu Solusi.

, Saturday, May 21, 2022 WAT
Last Updated 2022-05-21T16:27:07Z
Foto Saremba Tembe Budaya 


Dompu Siar - Sederetan peradaban ummat di dunia persilatan. Yang dimulai dari tragedi bumi itu bulat yang kemukakan oleh Galileo Galilei, Isac Newton dan Pendeta Irlandia George Berkley kepada masyarakat di Eropa tahun 1640 M. (kerajaan Bima sebagai Kerjaan Islam itu juga pada tahun 1640 M). Hingga dipasung mati oleh Gerejani bersama Mertuanya Giordano Bruno dan istri tercinta, Maria Gamba. 


Mereka, melalui teori bumi bulat itu ingin mengupayakan bahwa ummat berikut harus berkiblat kepada mereka untuk sebuah kebenaran, (Dava Sobel. Judul: pertarungan antara Cinta dan kebijaksanaan). Bahwa sebenarnya, mereka ingin menawarkan kepada dunia, untuk rasa, penciuman dan pemikiran itu telah mati bersama mereka yg telah dipasung. Historian Swiss, George Cristopelt Burharck, 1886 M. Dalam pamfletnya. 


Begitu pula dengan George Barkley dari Irlandia itu, yang mencoba menjauhkan  Islam dari Syiar-syiar kebaikan, salah satu kuncinya adalah jauhkan mereka dari tradisi Agama dan ajaran kebaikan. Bagaimana Andalusia Runtuh, Bagdad Runtuh. Semua karena ummat nya jauh dari kebaikan.


Kecemburuan akan Islam ini terus dikembangkan oleh sebagian kelompok blok barat. Hingga pada tahun 1864 M, hadirlah George Jakob holiyake dengan teori Sekularisme (pemisahan Agama dan kehidupan) upaya ini sebagai konsep berdalih kecerdasan Sosial Emosional yang utuh dan Mutlak. Padahal sebenarnya itu adalah upaya dalam melanggengkan permintaan Sang Pendeta. 


Singgungan Edward Burnet Tylor (1885 M) apa dampak Makro Budaya hilang dalam diri masyarakat masyarakat akan berada dalam posisi ke tidak pastian, ajaran keyakinan kedua ini sebentar lagi akan difakumkan oleh tingkah ajaran-ajaran baru, dua diantaranya adalah sekularisme dan rongrongan Moderenitas


Dari kontestasi peradaban ini, ilmuan-ilmuan baru muncul untuk mematahkan teori lama itu. Yang berangkat dari sebuah kekhawatiran akan tenggelamnya warisan. Antropolog budaya dan Agama, France board, Margaret Mead, Bruth Bennetid dan Talal Asad 1886 M ikut menjawab misi itu dengan teori Spiotemporal, Dimana budaya itu adalah dirubah oleh ruang dan waktu. Dikepung oleh gaya pemikiran baru.


Simpulan Talal Asad (1938 M) menawarkan ajimat keramat bahwa solusinya adalah Lageci budaya haruslah hidup untuk menyelamatkan hal baik yang pernah dimiliki. Biarlah Baghdad (1258 M) dan Andalusia (1445 M) yang telah hilang dan runtuh karena meninggalkan Kemulian budaya. (UL)

SepekanMore