Iklan

Bang Uba Leu: Ini Kritik dan Masukan Terhadap Hari Jadi Bima

, Monday, July 04, 2022 WAT
Last Updated 2022-07-08T01:25:33Z

Momentum hari jadi Bima dalam kerancuan Karena hari Jadi Bima ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bima pada Tahun 5 Juli 1640 M. 


Penetapan hari jadi Bima ini, dikritisi oleh pegiat sejarah, Uba Leu. Menurutnya, Penetapan hari jadi Bima merupakan penetapan yang asal-asalan tanpa melihat bagaimana sejarah Bima kala itu. 


“Harus dikritisi, karena bagi saya ini akan melahirkan kesala pahaman dalam keluhuran dan kebenaran sejarah Bima,” kata Uba Leu, Senin, (4/7/22)


Di jelaskan Uba Leu, pada Mitologi Bima, Sang Bima merupakan pemuda yang berlayar ke tanah Timur, pada tahun (652 M), setelah sampai di Tanah timur, Bima bertemu dengan putri Nagatasik (perempuan bersisik) Lalu Bima meludahi putri itu lalu lahirlah putri yang namanya Mbojo. Setelah lahir Mbojo, Bima melanjutkan perjalanan menuju Timur, pulang dari arah Timur melihat anaknya Mbojo sudah remaja, lalu menikahi Mbojo. Maka lahirlah Indra Jamrud dan Indra Komala. 


“Disini juga Rancu, Bima meludahi Putri Nagatasik, melahirkan Mbojo. Pertanyaannya, temuan kesehatan mana yang mempu membuktikan bahwa hasil ludahan melahirkan kepala Manusia,” Tanya pemuda yang murah senyum ini


Lanjutnya, Dalam prespektif sejarah, Bima dalam tiga rentetan sejarah. Yang pertama Tahun kehadiran Bima, itu tahun (652 M), Tahun kedua, adalah perubahan status Kerajaan Bima menjadi Kesultanan Bima, itu tahun (1640 M) dan ke tiga adalah Bima menyatu dengan NKRI itu tahun (1959 M) 


“Dengan ini, kita bisa katakan bahwa Bima berdiri pada tahun (652 M) atau (1959 M), bukan (1640 M),” terangnya 


Uba Leu juga menambahkan, seharusnya  Pemerintah Kab. Bima memperingati hari jadinya, pada tahun (652 M), pada saat Bima berlayar ke tanah Mambari itu, atau pada tahun (1959 M) pada saat Bima bergabung ke NKRI, bukan pada tahun (1640 M), karena pada tahun itu, bukan berdirinya Bima, tapi perubahan status kerajaan menjadi Kesultanan. 

SepekanMore