Iklan

AspirasiKempoSosialita

Tinggal Di Gubuk Reok! Pasutri Cacat Di Soro Kempo Ini Butuh Uluran Bantuan

Dompu Siar
, Sunday, January 03, 2021 WAT
Last Updated 2021-01-04T04:03:53Z


Kondisi kedua pasutri cacat, (4/1), Foto: Ist

Kempo, Dompu Siar - Mendiami gubuk reok dengan kondisi fisik yang tidak sempurna (Cacat), tidak mematahkan semangat kedua pasutri ini untuk selalu bertahan hidup. 

Roni Krisno (33) dan istrinya Raodah (35), sejak Oktober lalu mendiami sebuah rumah tak layak huni. Tepatnya di pesisir pantai yang beralamat di dusun Pali Desa Soro Barat Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu. Di rumah yang kondisinya tak layak ini, juga hidup mereka jauh dari namanya hidup berkecukupan.

"Kalau tidak salah, mereka tinggal dirumah tersebut sejak lima bulan lalu," ungkap Kadus setempat pada media ini.

Selain kondisi rumah yang sempit, hidup serba kekurang, rupanya mereka juga memiliki kekurangan fisik (baca: cacat) semenjak lahir.

Sang suami, Roni mengalami kekurangan di penglihatan sebelah kiri sejak lahir dan kehilangan kempo kirinya. sedangkan istrinya, Raodah mengalami cacat pada kakinya juga sejak lahir (baca: Lumpuh Total).

Salah seorang warga setempat menuturkan, meski keduanya dalam kondisi seperti itu, mereka tidak pernah mengeluh.

"Warga di sini juga kasihan melihat keduanya. Mereka baru tinggal di sini. Namun, meski kondisi mereka seperti itu, namun pantang bagi mereka untuk meminta-minta," tutur Wati yang juga warga setempat.

Saat ditelusuri oleh awak media ini, keberadaan keduanya sungguh sangat memperhatinkan. Terlebih keduanya tinggal tanpa ditemani sanak keluarga.

Sang suami setiap hari bekerja serabutan di pelabuhan Soro, Kecamatan Kempo sebagai buruh tidak tetap, dengan penghasilan rata-rata Rp. 50.000 setiap kali dipanggil kerja. Itupun jika ada yang menawarinya kerjaan tersebut. Sedangkan sang istri hanya mampu menantikan kepulangan sang suami di rumah mungil itu. 

"Saya di sini hanya pendatang pak wartawan. Tapi Alhamdulillah saya dan istri saya sudah menjadi warga Dusun Pali Desa Soro Barat Kecamatan Kempo sejak bulan Oktober tahun 2020 lalu pak,"  jelas Roni saat di wawancarai oleh awak media ini di kediamannya. Minggu (3/1/21).

Tanpa berharap hidup yang muluk-muluk, Roni bersama Istri mengaku bersyukur masih diberikan kesehatan dan umur panjang oleh Yang Maha Kuasa, Allaah SWT. 

"Mau bagaimana lagi pak! Seperti ini saja sudah syukur," ujar Roni sambil mengusap keringat di keningnya.

Kisah kedua pasutri ini juga sudah diunggah oleh sebuah akun bernama Uyi. Ia juga menyampaikan harapan besar agar kedua pasutri tersebut dapat dibantu. 

Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ada sedikit cerita, sore tadi

Seorang suami istri yang bertempat tinggal di Wadu naru Pelabuhan Dermaga Kempo, sama" mengalami kecacatan

Mereka hidup berdua tanpa seroang anak,

Sudah setahun mreka tinggal di tempat ini

Suami bernama: Ronikrisno

Usia: 33 tahun

Mengalami buta mata sebelah dari lahir

Istri bernama: Rauda

Usia : 36 tahun

Mengalami lumpuh (2 kaki mengecil)

Mereka sangat tidak mampu

Mereka sangat mengharapkan dan membutuhkan bantuan, uluran tangan dari kita semua๐Ÿ™

Smoga teman" kakak kakak yang melihat postingan ini dapat bergerak hati untuk membantu saudara kita๐Ÿ™

Saya pribadi sangat terharu melihat keadaan ibu dan bapak ini๐Ÿ˜ญ

Semoga Allah SWT bisa mengangkat penyakit kedua nya Aamiin ya rabbal alamiin ๐Ÿ™

Kita susah, mreka lebih susah.

Kita senang, mreka susahK

Kita membantu mreka, mereka lebih senang ๐Ÿ™

Ayo teman teman bantu share ๐Ÿ™

#loc_wadu_naru #pelabuhan_dermaga_kempo_desa_soro_barat๐Ÿ“


Sebagai manusia sosial, sebagai warga negara, ummat beragama dan juga sebagai makhluk sosial, mereka juga berhak mendapatkan kehidupan yang layak seperti warga pada umumnya. 

Ia juga mengaku pernah sesekali dibantu oleh warga dan pemerintah desa setempat dengan menyisihkan rezeki yang mereka punya, sealah kadarnya.

Namun dari pantauan awak media ini, sepertinya belum mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka. Apalagi, kondisi fisiknya yang demikian.

Mereka sama dengan kita, namun keterbatasan itu jangan sampai jadi penghalang bagi mereka untuk tetap memiliki semangat hidup. Mari bantu mereka! (DS-RIF)

SepekanMore