Iklan

AspirasiDana DesaJalan RusakKabar DesaKiriman Pembaca

"Melihat Tapi Buta", Refleksi terhadap Pembangunan Desa

Dompu Siar
, Tuesday, April 05, 2022 WAT
Last Updated 2022-04-05T14:12:20Z
Potret Jalan Lintas Mbawi, Kec. Dompu, (Foto: Makruf/Doc)


Oleh: Ma'Ruf Nasar (Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris STKIP AL-AMIN DOMPU)


Dompu Siar - Saya akan menguraikan tentang kerusakan jalan yang seakan terang tapi bernuansa gelap di mata kebanyakan penguasa. 


Sedangkan seperti yang kita ketahui mata itu di ciptakan untuk melihat, menilai suatu suasana kejadian, kejanggalan, dan peristiwa menyimpang. 


Oleh karena itu sesuai kodratnya mata adalah salah satu Indra untuk memilih dan memilah satu kebenaran dan kesalahan.


Seperti yang saya katakan di atas teman-teman, saya akan menguraikan tentang keadaan jalan raya di pedesaan yang sering di lalui kendaraan seperti kendaraan masyarakat kecil, hingga kendaraan dinas di mana jalan tersebut kondisinya sangatlah buruk atau parah. 


Kejadian demikian begitu sangat meresahkan, terutama untuk masyarakat setempat.


Perlu di ketahui bersama, ada salah satu jalan di desa Mbawi, Kec. Dompu, Kab. Dompu yang sudah bertahun-tahun mengalami kerusakan parah, hingga menjadi genangan air di musim penghujan. Begitu miris jalan ini jika di lalui oleh kendaraan roda dua, kendaraan roda empat, dan roda enam. 


Sepeda motor masyarakat setempat, mobil-mobil pekerja atau pik-up petani, kendaraan intstansi, dan truk dinas PU tampak kesulitan melaluinya. 


Jalan semacam ini bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan bagi  pengendara. Melihat keadaan ini, dalam hati saya timbul satu pertanyaan yaitu akankah kita harus diam dan sekedar menyaksikan kejanggalan terhadap kejanggalan yang terjadi di lingkungan kita? 


Pertanyaan itu akan terjawab oleh mata yang tidak buta dan telinga yang tidak tuli. Kedalaman lubang tersebut hampir mencapai betis orang desa. 


Kini masyarakat setempat hanya bisa berharap ada pejabat yang tidak buta melintas di jalan tersebut agar melihat dan melakukan perbaikan untuk jalan seperti ini.


Adapun seringkali saya dengar langsung keluhan masyarakat dengan adanya jalan yang berlubang dan jalan yang sempit dikarenakan semak-semak yang telah menutupi jalan hampir setengah ruas jalan yang berada antara dusun Rag Desa Mbawi Kec. Dompu sampai ke Desa Jambu Kec. Pajo. 


Mudah-mudahan tulisan yang saya tulis ini sampai pada pihak yang memiliki wewenang dalam hal pemeliharaan jalan agar bukan sekedar melirik atau sekedar wacana untuk memperbaikinya saja. Akan tetapi bisa merealisasikan aspirasi masyarakat kecil seperti kami. 


Kita harus bisa membaca dan menyuarakan keadaan  di sekitar kita, keadaan yang meresahkan warga terutama petani yang merupakan tulang punggung negara. 


Kondisi jalan perlintasan Desa Mbawi, Kec. Dompu
(Foto: Makruf/Doc)


Mudahan para pejabat tidak hanya ramai berkunjung saat menjelang pemilu namun juga dalam situasi seperti sekarang. 


Apalagi musim hujan menjadikan jalan-jalan di desa kian parah dan benar-benar sulit untuk dilalui. 


Desa sama-sama berhak mendapat pembangunan yang baik terutama infrastrukturnya. Desa adalah lumbung pangan. 


Itu sebabnya dikatakan  sebagai tulang punggung negara. Bila desa dibiarkan terpuruk besar kemungkinan sebuah negara akan berada dalam keadaan yang sulit. 


Bagaimana tidak desa lumbung pangan tempat petani menggarap lahan dan hasilnya diangkut demi orang-orang kota. 


Tapi selama ini, desa hanya menjadi sapi perah. Hasilnya diambil pembangunannya tidak diperhatikan. 


Memang ada dana desa, tapi itupun banyak yang dikorupsi. Semoga dengan tulisan singkat ini dapat menjadikan bapak maupun ibu yang memiliki kekuasaan bisa lebih bertanggung jawab atas tugas yang telah diamanahkan oleh rakyat. (Red)

SepekanMore