 |
| Foto: Muh. Nurul Habib |
Oleh : Muh. Nurul Habib (Demisioner Ketua Umum Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Dompu / IKPM Dompu - Yogyakarta 2018 - 2019)
Kiriman Anda, Dompu Siar - Publik belakangan ini, sedang hangat memperbincangkan salah satu raksasa teknologi.
Yes ... Mana lagi kalau bukan perusahaan besar ternama yaitu Facebook Inc, yang pada Kamis, 28 Oktober 2021 dalam Konferensi Tahunan Connect melalui CEO Mark Zuckbergerg telah resmi berganti nama menjadi Meta Platforms Inc.
Di depan layar pergantian nama perusahaan Facebook Inc. menjadi Meta Platforms Inc., adalah demi memperbaiki citra perusahaan tersebut dalam mengelola data pengguna yang selama ini dikenal mendapatkan citra buruk.
Perlu secara bersama kita ketahui pergantian nama tersebut bukan hanya sekedar jeroan memperbaiki citra semata. Secara mendalam persoalan ini merupakan evolusi besar bagi keberlangsungan hajat hidup manusia ke depan.
Fokus Meta Inc adalah menghidupkan Metaverse, dan membantu orang terhubung dengan komunitas dan mengembangkan bisnis.
Metaverse akan terasa seperti campuran dari pengalaman sosial online saat ini yang diperluas menjadi 3D atau diproyeksikan kedunia fisik.
Hal ini akan memberikan sebuah pengalaman mendalam dengan orang lain melebihi cara kita berkomunikasi secara digital saat sekarang, dan inilah yang disebut dengan Metaverse.
Dalam Konferensi Connect tahun ini, mereka mengeksplorasi pengalaman di Metaverse dalam dekade berikutnya, mulai dari koneksi sosial, hiburan, game, pekerjaan, olahraga, Pendidikan sampai dengan perdagangan.
Selain itu juga Desember mendatang Meta Inc. akan merilis sebuah coin yang Bernama MVRS yang akan berdiri di atas Jaringan Blockchain, atau kita sering mendengarnya dengan istilah Cryptocurrency, yang di mana coin ini akan menjadi perdagangan baru bagi perusahaan tersebut.
Perlu kita simak secara bersama Metaverse adalah bagaimana memuluskan dunia kita yaitu antara dunia fisik dengan dunia digital.
Hal ini ke depan akan menjadi ekosistem manusia dalam berinteraksi bahkan menjalankan aktifitas hidup lainnya.
Dalam dunia Metaverse ini kita bisa membawa barang – barang kita dan kita bisa pergi kemasyarakat digital yang memperlakukan kita lebih baik seperti yang kita inginkan (contoh, kita bisa membeli tanah, membangun rumah, mebuat museum, dan masih banyak lagi aktifitas – aktifitas kehidupan nyata lainnya yang diadopsi kedalam metaverse dan hal itu semua bisa kita perjualbelikan dengan alat tukarnya yaitu crypto).
Raksasa teknologi lainnya seperti Apple Inc juga sedang bergerak dengan sangat cepat yaitu, dengan membangun teknologi AR (Augmented Reality) dengan kecepatan komputasi yang sangat tinggi.
Dengan teknologi tersebut mereka akan bertindak sebagai perantara dalam dunia Metaverse secara fisik dan virtual secara penuh.
 |
| Ilustrasi Metaverse, (Foto: kompas) |
Mungkin sebagian banyak orang masih ragu dengan keberadaan teknologi yang saya uraikan tersebut mengingat kebiasaan manusia pada umumnya masih melakukan aktifitas secara fisik.
Akan tetapi mari sejenak kita melihat realita dan keadaan obyektif ketika Covid-19 menyerang Kesehatan dan membatasi aktifitas fisik manusia saat sekarang. Demi melanjutkan hajat hidup, dengan adanya pembatasan aktifitas fisik, secara sadar manusia menerobos dan mengadopsi teknologi sebagai satu-satunya jalan untuk beraktifitas dan memenuhi hajat hidupnya.
Metaverse bisa diibaratkan sebagai sebuah Negara Digital berdaulat yang tidak dibatasi oleh Negara fisik, akan ada banyak orang yang akan membantu membangun pengalaman lain yang akan membentuk bagian dari Metaverse yang mungkin lebih baik kedepan.
Dalam sebuah video perilisan Meta Inc, Mark Zuckberger pernah mengatakan “Interoperabilitas”.
Interoperabilitas adalah dimana suatu aplikasi bisa berinteraksi dengan aplikasi lainnya melalui suatu protokol yang disetujui bersama lewat bermacam-macam jalur komunikasi.
Aktifitas kita dengan masyarakat digital akan menjadi Crypto, NFT, dan Token Sosial, jikan disederhanakan semua aktifitas kita dalam Metaverse akan dimonetisasi (diuangkan), dan semuanya akan berjalan di di atas System atau Jaringan Blockchain.
Jika sudah demikian, Metaverse akan membawa miliyaran orang di dunia ini masuk kedalam sebuah teknologi ledger terdistribusi.
Semenjak adanya Bitcoin pada tahun 2009 sampai dengan kepopulerannya sekarang, crypto telah banyak berevolusi dan menghadirkan Bitcoin yang baru, atau Cryptocurrency dengan nama-nama baru seperti Ethereum, Cardano, Polkadot, Binance (BNB), Doge Coin, dan coin atau token crypto lainnya.
 |
| Ilustrasi Metaverse, (Pict : Crone) |
Untuk diketahui crypto adalah sebuah block pembangun masyarakat, dan crypto merupakan asset berharga bagi masyarakat virtual saat ini.
Dengan demikian bisa dikatakan Metaverse adalah gebrakan revolusi pengubah dunia.
Disadari dalam kehidupan real kita saat sekarang, banyak sekali persoalan sosial yang telah banyak kita komplain dan selalu diidamkan akan menjadi lebih baik, ditambah dengan ketidak adilan sosial yang ditekan dan disekat oleh berbagai kebijakan pemerintah atas keberpihakan mereka terhadap kapitalis.
Hal-hal inilah yang kemudian mendorong manusia masuk dan menemukan keadaan yang lebih baik didalam Metaverse yang focus pada pengguna, focus pada desentralisasi, focus kepada kedaulatan dan kebebasan, dengan income yang melebihi di kehidupan nyata.
Crypto adalah fondasi dasar bagi system finansial dunia yang berdaulat sendiri (tidak ada intervensi dari pemerintah/negara manapun).
Suatu ekonomi creator yang terbuka dan perlambang kepemilikan digital secara universal dan melalui NFT (Non-Fungible Token).
Metaverse sudah mulai dan akan berhadapan dengan kita, trendnya pertanda arah tujuan dunia kita selanjutnya.
Ada peluang bagi kita untuk eksis di sana dan berpartisipasi dalam ekonomi virtual dengan merasakan dampak sosial di kehidupan nyata.
Di masa depan nanti peran Crypto dalam Metaverse akan menjadikan Metaverse sebagai tanah harapan bagi keberlangsungan hajat hidup manusia masa depan. (Red)
