Bima, Dompusiar.net- Destinasi wisata mata air tampiro ( mada oi tampiro dalam bahasa bima) selain tempat untuk berwisata ria bersama keluarga dan sanak saudara serta para kerabat di akhir pekan, juga tersimpan cerita yang sedikit mengerikan dalam tanda kutip.
Yakni cerita tentang penganiayaan secara bersama-sama yang diduga di lakukan oleh yang berinisial IHD Beserta anak dan keponakannya terhadap saudara harsim yakni ketua POKDARWIS ( Kelompok Sadar Wisata ) Desa Piong Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima.
Acim sapaan akrabnya saat di wawancarai oleh Media ini di kediamannya, Rabu. (6/12/2023) menceritakan penganiayaan yang hampir merenggut nyawanya yang di alaminnya.
"Di sini saya akan sedikit menceritakan peristiwa yang di alami oleh saya atas penganiayaan itu. Saya mengelolah mata air tampiro beserta teman-teman Pokdarwis di Desa Piong Kecamatan Sanggara itu, sudah setahun Lebih, setelah kami di SK-kan oleh Kepala Desa Piong sejak tahun 2021 lalu." Jelasnya.
Lebih lanjut Acim menjelaskan sebelumnya orang-orang hanya mengenal mata air Tampiro hanya destinasi wisata biasa yang tidak terurus dan terawat dengan baik, sampah berserahkan di mana-mana. Namun ketika tempat wisata tersebut di urus oleh Kami ,Pokdarwis sekarang tempat itu sedikit lebih baik dan lebih tertata rapi,sewalaupun belum terlalu sempurna dengan menggunakan uang pribadi saya sendiri. Sekali lagi saya tegaskan bahwa pengelolaan mata air tampiro tersebut menggunakan uang pribadi saya sendiri."Terangnya.
Seiring berjalan waktu, mata air tampiro makin di kenal di kanca lokal bahkan regional dan Nasional, bahkan banyak para Invertor yang ingin menanam modal di tempat tersebut setelah melihat tata kelolah kami yang di anggap mempesona dan menawan dalam segi keindahannya layaknya keindahan suatu destinasi wisata yang cukup memanjakan mata pengunjung.
Bahkan instansi terkait wisata tersebut yakni Dinas Pariwisata Kabupaten Bima ingin mengagarkan yang bernilai ratusan bahkan milyaran Rupiah untuk pengembangan destinasi tersebut." Papar pak acim.
Namun di balik pemandangan yang menyajikanan begitu banyak keindahan. Nah,, di sinilah ada perisitiwa yang sedikit pengiris hati, yang mana pak Harsim atau pak Acim sapaan akrabnya sebagai ketua POKDARWIS mendapatkan perlakuan yang tidak enak dari Terduga IHD CS yang melakukan penganiayaan secara bersama kepada bapak acim.
" Disini saya juga tidak mau menceritakan di luar dari pada apa yang saya alami saat ini, yang mana oknum inisial IHD CS menghantam kepala saya dengan menggunakan kursi Plastik entah dia bawah sendiri atau dari mana oknum IHD dari samping kanan saya, yang kebetulan saya lagi minum Kopi, sembaring dia mrngeluarkan kalimat menggunakan bahasa daerah bima " nggomi wati hargai mu nahu ( kamu tidak menghargai saya ).selain itu saya di hantam lagi oleh anaknya yang berinisial A dengan menggunakan sebilah bambu. Saya kemudian tidak menyadarkan diri." Beber pak harsim.
"Namun kasus ini sudah saya laporkan ke- Kantor polisi Kecamatan Sanggar yang saat ini di nyatakan Lengkap berkasnya (P21 red) yang saat ini sedang berjalan di Pengadilan Raba Bima yang menurut penyidik di kenakan pasal 170 KUHP Jo Pasal 351 KUHP." Tegasnya
Saya berharap kepada pihak Pengadilan agar memutus perkara yang saya alami dengan seadil-adilnya tanpa ada intervensi dari pihak manapun. Mengingat seluruh rakyat Indonesia berkedudukan sama di hadapan hukum dan Negara" Harapnya. ( Rif)